Kamis, 26 April 2012

BERITA

FENOMENA TITIP ABSEN
Sebelum kuliah berlangsung pernahkah anda menerima sms dari teman kita seperti ini?, “Aku  absenke yo bos ( Jawa:red ) .” Atau seperti ini, “kowe mangkat rak?aku absenke yo,nim ku A14.2011.00xxx ( jawa:red )”. Hal-hal seperti itu sering terjadi di kampus Universitas Dian Nuswantoro tercinta ini, padahal hal semacam itu sangat dilarang pihak kampus.
Jumlah mahasiswa di kelas dan jumlah tanda tangan absensi yang tidak sesuai, dan tanda tangan yang tidak sama antara tanda tangan palsu dengan yang asli sering dijumpai. Dari pihak mahasiswa juga mengakui adanya fenomena tersebut, kata mahasiswa itu merupakan hal yang wajar karena mahasiswa sudah membayar kuliah dan harus memenuhi kuliah minimal 75% kehadiran. Apabila tidak terpenuhi maka mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Semester ( UAS ) dan dipastikan tidak lulus dalam mata kuliah tersebut.
Pihak Universitas sudah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa, mulai dari spanduk bertuliskan, “Hadirilah Kuliah Anda 75% saja” di berbagai tempat. Cara itu dianggap angin lalu oleh para mahasiswa. Sosialisasi dari Pihak Universitas juga dilakukan pada dosen. Dosen dihimbau untuk mengabsensi ulang mahasiswanya di akhir perkuliahan. Namun, cara itu tidak efektif  karena mengingat Universitas membuka kelas kuliah umum yang mahasiswanya lebih dari 200 orang. Di samping banyaknya mahasiswa juga tergantung individu dari dosen itu sendiri, ada dosen yang melakukan absensi ulang, dan adapula yang seakan acuh dengan hal-hal demikian.
TU masing Fakultas sudah memberi keringanan pada mahasiswa berupa memperbolehkan mahasiswa tidak masuk kuliah dengan membawa surat ijin dari dokter, kantor dan orang tua. Prosedur perijinannya adalah membawa surat ijin dari dokter, kantor atau orang tua ke TU Fakultas masing – masing dan dilampirkan Jadwal KRS yang sedang berlangsung. Cukup mudah memang prosedur perijinannya, namun hanya sedikit saja mahasiswa yang melakukan demikian. Mahasiswa lebih memilih jalan yang ilegal dengan menitipkan absen ke teman.
Secara matematik, apabila mahasiswa tidak masuk kuliah mahasiswa membuang uang secara cuma-cuma sebesar Rp 15.750,00/pertemuan jika harga SKS Rp 110.000,00, jumlah pertemuannya per semester adalah 14 dan mata kuliahnya 2 SKS. Bayangkan jika kita tidak masuk kuliah karena hal yang tidak begitu penting, kita membuang uang secara cuma-cuma, dan kita tidak tahu tugas/responsi dari dosen pada hari itu. Untuk mengatasi Hal-hal demikian yang dibutuhkan adalah kesadaran dari mahasiswa pribadi. Mengubah paradigma mahasiswa yang datang kuliah untuk mencari nilai menjadi datang kuliah untuk mencari ilmu. Banyak sekali orang diluaran sana yang ingin kuliah tapi tidak bisa.Jadi, mahsiswa seharusnya menggunakan kesempatan itu dengan sebaik –baiknya.