Kamis, 12 November 2015

PUISI

BERI AKU 1000 TAHUN

Sepasang mata itu menatap dalam keheningan jiwa
Jantung berdegup tak beraturan mengisyaratkan adanya sebab
Kamu yang menyapaku lewat lorong tempatku menggapai impian
Sapaan setiap malam pesan singkat mumbuat hati ini tersipu
Namun tak ayal bagi kita untuk menjalani bersama
Hanya canda tawa yang bisa kita lewati
Lewat angka dan teks kita mampu berkomunikasi
Dua tahun berlalu kita dipertemukan dalam sapaan hangat yang terulang kembali
Tak ada batas untuk bisa memahami jiwa kita masing-masing
Ada rasa yang aku rindukan dari sisi yang kudambakan
Kau perlahan bisa menggapai apa yang aku impikan
Yang aku impikan dari imam yang ku puja
Ada selapis rasa ragu 
Namun kamu mematahkannya
Melangkah bersama dengan keyakinan hati
Terkadang aku terlepas namun kau membangunkan
Tak ada rasa kecewa atau marah jika keliru itu datang
Sungguh bersyukur atas makhluk ciptaanmu ini Tuhan
Kau hadirkan suka dan Kau hapus duka
Beri Aku kesempatan bersamanya hingga seribu tahun lamanya
Karena Aku ingin memuliakannya

-AD-

Selasa, 24 Maret 2015

Rangkaian Pelangi

Tatapan itu
Senyuman itu
Menyadarkanku bahwa ada sejuta makna
Suara lembut itu
Kata-kata itu
Menunjukkan arti keseriusan nyata
Mendengar sapaan lembut di pagi hari
Terasa selembut tetesan embun di pagi hari
Canda tawa yang selalu terpancar dari wajhmu
Bagaikan matahai yang selalu menyinari bumi
Sinar yang selalu menghangtkan bumi
Bukan maksudku untuk menyanjungmu
Tapi memang begini adanya
Bukan maksud untuk mengagumimu berlebihan
Tapi memang yang aku rasakan itu
Kau melengkapi setiap detak jantung dan hembusan nafasku
Membuatnya semakin lebih berarti
Kau bak pelangi
Yang muncul begitu cepat tapi mengesankan
Dan buat aku jatuh terlalu dalam
Sedalam Kau jatuh denganku