Selasa, 17 Mei 2016

NARASI (Dengan Menulis Aku Mengabadikanmu)

Dengan Menulis Aku Mengabadikanmu


Kata yang mampu aku rangkai menjadi kallimat
Kalimat yang mampu dirangkai menjadi paragraf
Paragraf demi paragraf aku tulis untuk cerita yang utuh

Ketika senja berlarut tenggelam dan bergantinya warna langit
Malam menyambutku dengan gelap kelamnya
Aku terduduk sepi tanpa arah pandang
Memandang yang tak berujung jua
Yang ku temukan setiap di dunia itu hanya kamu
Kamu yang diam-diam tetap tinggal di ruang itu
Ruang yang pernah aku sapa
Namun tak pernah aku tinggalin walau hanya sejenak
Entah apa yang terlintas dibenakku
Aku harus menyapamu di ruang itu
Mungkin berbeda dengan sajak kemarin

Sajak hari ini ingin ku rangkai lebih damai
Jika senyum sapamu selalu aku ingat dahulu
Namun sekarang berbeda 
Senyum sapamu lebih aku rangkai dalam karya
Pengharapanku hanya lewat doa
Sungguh indah bila kau di rangkai dalam sajak
Karena lebih berarti dan tak hilang oleh waktu
Mengagumimu bukan berarti menabur luka terdahulu
Mengagumimu justru tercipta karya
Karya yang tak akan mati
Karena mengagumimu cukup dituliskan bukan untuk mengemis apa yang bukan untukku

Karena Aku tahu setiap sajak tak akan mati karena usia
Aku hanya ingin Kau abadi dalam sajak yang aku tulis