HIDAYAH MAULUD NABI
Oleh : Devi Ajeng Efrilianda
Di
dusun Sangrai masih sangat primitf kehidupanya, sebagian warga masih adanya
suku.Ketika suatu hari dua orang datang ke dusun Sangrai mereka bernama Kiyai
Lutfi dan Umi Zubaedah mereka berasal dari Saudi Arabia.Datangnya Kiyai Lutfi
dan Umi Zubaedah mengubah keadaan dusun Sangrai menjadi modern yaitu banyak
didirikan diskotik, cafe, mall dan lain – lain.
“Zubaedah, Aku telah berhasil mengubah dusun
ini!Ha...ha...ha..”Kata Kiyai tertawa puas.
“Janganlah berlebihan bah...”Nasehat Umi Zubaedah
“Aku nggak butuh nasehat dari Kamu!”Kiyai sangat
marah.
Ketika keadaan di dusun Sangrai berubah
datanglah seorang Ustadzah, dia datang ke dusun Sangrai untuk mengajar mengaji
tetapi, Ustadzah Mutia sangat terkejut dengan kehidupan penduduk di dusun
Sangrai.
“Masyallah!Mengapa kehidupan di dusun ini jadi
berubah?Padahal waktu saya berkunjung di sini warganya masih sangat
primitif..”Kata Ustadzah mengelus dada.
“Assalamualaikum...Apa anda penduduk baru?”
Tiba – tiba Ustadzah dikejutkan oleh wanita
bercadar dan berjubah hitam.
“Walaikumsalam..Maaf Anda siapa?”
“Nama Saya Umi Zubaedah isteri dari pemimpin
disini!”
“Saya mau mengkontrak rumah diujung sana, ya saya
ditugaskan untuk mengajar mengaji disini..”Jelas Ustadzah Mutia
“Semoga Anda nyaman disini!”Umi langsung
meninggalkan Ustadzah,Dan Ustadzah masih heran dengan kedatangan Umi.
Ternyata
Kiyai Lutfi mendengar kabar kalau Ustadzah Mutia ingin mengajar mengaji.Kiyai
Lutfi yang setengah tua itu langsung memikirkan sebuah rencana untuk mengusir
Ustadzah.
“Aku harus menyingkirkan wanita itu dari dusun
ini!”Kata Kiyai Lutfi yakin.
“Bagaimana caranya bah?”Tanya Umi penasaran
“Besuk Kamu lihat saja!!”Jawab Kityai singkat
Sore
ini seperti biasa Ustadzah Mutia berangkat mengajar mengaji anak – anak di
Masjid,Tiba – tiba di jalan Ustadzah berpapasan dengan Kiyai Lutfi.
“Assalamualaikum..”Kata Ustadzah sambil
menundukkan kepala
“Walaikumsalam..Kamu mau kemana?”Tanya Kiyai Lutfi
“Saya mau mengajar mengaji anak – anak di Masjid”
“Apa pendidikan Kamu sederajat dengan Saya?kalau
belum, Kamu tidak usah mengajar mengaji!”Hardik Kiyai
“Masyallah Kiyai..Allah berfiman pada surat
Al-Hujarat ayat 17 yaitu mereka merasa
telah memberi nikmat kepadamu sebab mereka memberi nikmat kepadamu sebab mereka masuk islam
katakanlah janganlah Kamu sebut – sebut keislamanmu itu....”
Ustadzah Mutia yang belum selesai dengan dakwahnya
Kiyai langsung memotong pembicaraan.
“Heh Mutia!Engkau tak layak menasehati Aku karena
Aku adalah utusan Rosul!dan akan menjadi Rosul selanjutnya!”Kata Kiyai
mengancam Ustadzah dan segera meninggalkan tempat tersebut.
“Masyallah...Mengapa dia mengaku dirinya Rosul,
padahal Rosul terakhir itu Nabi Muhammad SAW..Astagfirullah!!!”Ustadzah Mutia
beristigfar dan berjalan menuju Masjid.
Hari
berganti hari keadaan dusun itu semakin parah,Kiyai masih saja mencari ide
untuk mengusir Ustadzah.Sebaliknya Ustadzah semakin curiga dengan Kiyai Lutfi,
dia berusaha untuk mencari rahasi Kiyai.
“bah, Kamu sudah mempunyai rencana untuk mengusir
Ustadzah Mutia?”Tanya Umi sambil duduk di samping Kiyai.
Sudah Umi kemarilah!”Kiyai berbisik dengan Umi.
“Ide yang sangat bagus!”Kata Umi merndukung
Ustadzah berjalan menuju Masjid tiba – tiba dia
melihat seorang pemuda yang kelihatanya sedang ada masalah.
“Ada apa nak?”Tanya Ustadzah
“Saya bingung dengan dusun ini ustadzah....”
“Memang Ada apa?”
“Mengapa Kiyai Lutfi melarang kita semua untuk
puasa dan sholat padahal itu kewajiban kita...”
“Apa!!Nama Kamu siapa nak?”Ustadzah sangat
terkejut
“Nama saya Joko, bagaiman Ustadzah?”
“Jok Allah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat
183 yaitu Hai, orang – orang yang beriman
telah diwajibkan kepadamu ibadah puasa sebagaimana dulu telah diwajibkan kepada
umat – umat sebelum Kamu sekalian menjadi umat yang bertakwa!”Jelas
Ustadzah Mutia.
“Ustadzah, bagaimana kalau kita menyelidiki
masalah ini?”Usul Joko
“Saya setuju nak..besuk kita pikirkan rencananya
sekarang saya mau ke Masjid dulu!Assalamualaikum”Ustadzah melangkah ke arah
barat.
Ternyata
Joko adalah mata – mata, dia disuruh Kiyai Lutfi untuk mencari informasi
tentang Ustadzah Mutia.
Pagi Harinya Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah pergi ke
rumah Ustadzah Mutia.
“Assalamualaikum...”Ucap Kiyai Lutfi
“Walaikumsalam...ada apa gerangan Kiyai dan Umi
kemari?”
“Boleh saya menjelaskanya di dalam?”Kata Umi halus
“Oh...silakan masuk saja!!!”
“Begini ustadzah...saya datang kemari untuk
meminta maaf atas perkataan Saya yang kemarin dan atas permintan maaf saya,
saya membawakan air zamzam..”Jelas Kiyai sambil memberikan sebotol air zamzam.
“Saya sudah memaafkan hal itu Kiyai, terimakasih
atas air zamzamnya”
“Saya pamit untuk pulang dulu Ustadzah”Kata Kiyai
Lutfi
“Silakan Kiyai dan Umi...sekali lagi terimakasih
atas kedatangannya..”
“Ya...Assalamualaikum....”Ucap Kiyai dan Umi
“Walaikumsalam...”Jawab Ustadzah
Ustadzah
Mutia segera meminum air zamzam, tiba – tiba badan ustadzah sempoyongan dan
akhirnya Ustadzah terjatuh lemas.
“Umi...Wanita itu sudah pingsan!”Teriak Kiyai
Lutfi senang.
“Bagus bah, sekarang rencana kiata laksanakan”Kata
Umi tersenyum licik
Pagi
harinya foto – foto tidak wajar tersebar di dusun Sangrai, foto tersebut sangat
mengeutkan warga.Ternyata foto tersebut adalah foto Ustadzah Mutia dan Darto
salah satu warga dusun Sangrai yang tidak berpakaian dalam satu kamar.Warga
berbondong – bondong ke rumah Ustadzah Mutia untuk mengusir Ustadzah dari dusun
sangrai.
“Heh wanita biadab keluarlah...”Teriak Warga
“Ada apa ini?”Tanya Ustadzah heran
“Heh nggak usah pura – pura kamu!Kamu maksiat kan
sama Darto?”
“Masyallah...untuk apa Saya berbuat maksiat?kan
maksiat itu dosa besar”
Tiba – tiba seorang remaja perempuan datang dan
membela Ustadzah Mutia.
“Semua bubar!Berilah kesempatan untuk dia mencari
bukti kalau dia tidak bersalah!”Teriak remaja itu.
Warga sangat terkejut, warga segera meninggalkan
rumah Ustadzah dan menyetujui usul remaja tersebut.
“Terimakasih nak...ngapain Kamu membela saya?dan
nama Kamu siapa?”
“Nama saya Sarah anak dari Kiyai Lutfi dan Umi
Zubaedah!Saya kecewa dengan orang tua saya karena mereka semua sudah berubah!”Kata
Sarah sedih tak terasa dia menitikkan air matanya.
“Masuklah Sarah, Jelaskan semua tentang masalah
orangtuamu!”
“Sebenarnya sudah satu bulan saya disini namun
orangtua saya tidak menyadarinya.Ternyata Abah mengaku kalau dirinya Rosul
tetapi, itu tidak benar poada waktu di Masjid Abah bilang kalau yang mau
menikah dengan Abah keturunannya akan menjadi
Rosul.Dulu Abah dan Umi sangat baik dan santun, sehingga mereka
dipoercaya untuk menjadi pimpinan pondok pesantren di Aceh, Abah dan Umi
akhirnya naik haji tetapi, sepulangnya ibadah haji Abah dan Umi menetap
disana.Aku sebenarbnya sudah meninggalkan Umi dan Abah selama delapan tahun,
karena saya menuntut ilmu di Mesir!”Jelas Sarah dia merasa sanagat kecewa
dengan orangtuanya
“Begini Sarah saya bisa bantu Kmau...tapi
sayangnya saya tidak punya bukti!!”
“Saya lupa!”sarah mengambil handphonenya di tas
“Alhamdulilah...Saya mendapat rekaman video waktu
Abah berzina dengan perempuanb di dusun ini...”
“Astagfirullah...Sarah besu8k kita kumpulkan warga
di lapangan untuk menyaksikan video ini agar semua kehidupan di dusun ini
kembali ke jalan Allah yang benar!”Usul Ustadzah
Ternyata
Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah mengetahui kalau sarah telah tinggal di rumah
Ustadzah Mutia.Ketika Sarah akan pergi ke Masjid Umi Zubaedah menghentikan
langkahnya.
“Sarah mengapa Kamu tidak pulangf ke rumah?”
“Untuk apa Umi?Umi dan Abah telah menaku kalau
utusan Rosul dan Abah mengaku kalau dirinya Rosul dan satu lagi Abah dan Umi
juga memfitnah Ustadzah Mutia kan?”Kata Sarah marah
“Memang Umi dan Abah yang melakukan ini semua dan
memfitnah Ustadzah Mutia tetapi, semua itu ada alasanya Sarah.....”
“Ah...Sarah tidak peduli!!”Sarah meninggalkan Umi
dan menuju ke Masjid
“Maafkan Aku ya Allah...”Bisik Sarah di dalam
hati.
Sore
itu juga Sarah dan Ustadazh mengumpulkan warga di lapangan.Kiyai Lutfi
mengetahui hal itu, dan dia beserta Umi Zubaedah langsung menuju ke lapangan.
“Maaf sebelumnya Saya mengumpulkan warga disini
karena ada hal yang akan dibicarakan...”Kata Sarah keras.
“Apa kalian percaya kalau Kiyai Rosul?”Tanya
Ustadzah Mutia
“Ya percaya nggak percaya!”Teriak salah satu
warga.
“Apa – apan ini!!”Tiba – tiba Kiyai Lutfi datang
dengan wajah sangat marah.
“Abah sudah berbohong ke semua warga!!”Teriak
Sarah
“Untuk apa Sarah!Kenapa Kamu percaya dengan
dia?”Kiya Lutfi menunjuk Ustadzah dengan hati yang sangat kesal.
“Karena dia benar Abah!”
“Untuk apa saya berbohong pada hari maulud nabi
ini, kalau memang saya Rosul saya bnersumpah demi nama Allah dan kitab
Al-Qur’an bahwa saya benar-benar Roisul dan ajaran yang saya berikan merupakan
wahyu dari Allah!!”Sumpah Kiyai Lutfi.
Warga mendengarkan sumaph Kiyai dengan seksama
mereka percaya begitu saja.Bahkan warga bersujud setelah sumpah itu
diucapkan.Akhirbnya warga meninggalkan lapangan.Ustadzah dan Sarah sangat
kecewa dengan warga dusun Sangrai.
Malam
ini angin begitu kencang dan hujan sangat deras, dikhawatirkan akan ada banjir
dan tanah longsor.Tiba – tiba bukit didekat rumah Kiyai Lutfi longsor dan
menimpa rumah Kiyai yang megah.Warga langsung mengevakuasi Kiya dan Umi tetapi,
naas Kiyai dan Umi sudah meninggal dan mayatnya mengkeras seperti batu.Warga
sangat terkejut tentang hal itu begitu pula dengan Sarah dan Ustadzah Mutia
tetapi, Sarah mengikhlaskan orangtuanya.
Setelah
pemakaman Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah warga berkumpul di Masjid, dan segera
bertaubat ke jalan Allah.
“Warga dusun Sangraiterimakasih atas kehadirannya,
Allah berfirma pada surat Al-Baqarah ayat 224 yaitu : Janganlah hendaknya Kamu gunakan nama Allah itu sebagai sasaran dalam
sumpahmu yangmenghalangi Kau untuk berbuat baik, takwa dan perdamaian.Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui”Jelas Ustadzah Mutia.
Warga
mendengarkan surat tersebut tak terasa semua warga menitikkan air matanya.Warga
ingin segera bertaubat ke jalan yang benar.
Kehidupan di dsusun Sangrai menjadi lebih baik,
diskotik yang sebelumnya ada sekarang sudah ditutup dan dibangun toko-toko yang
menjual kitab, kerudung, dan baju islami.
“Alhamdulilah...warga sudah kembali ke jalan
Allah”Kata Sarah senang
“Iya Srah, Kamu sudah mengikhlaskan orangtuamu?”
“Suda, mereka mendapatkan hidaya di maulud
nabi!”Sarah tersenyum kecil.
Mereka berdua berjalan menuju Masjid untuk
melaksanakan sholat Dhuha.
SELESAI
Tidak ada komentar :
Posting Komentar