Jumat, 07 Oktober 2011

Cerpen Islami (Hidayah Maulud Nabi)


HIDAYAH MAULUD NABI

Oleh : Devi Ajeng Efrilianda
            Di dusun Sangrai masih sangat primitf kehidupanya, sebagian warga masih adanya suku.Ketika suatu hari dua orang datang ke dusun Sangrai mereka bernama Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah mereka berasal dari Saudi Arabia.Datangnya Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah mengubah keadaan dusun Sangrai menjadi modern yaitu banyak didirikan diskotik, cafe, mall dan lain – lain.
“Zubaedah, Aku telah berhasil mengubah dusun ini!Ha...ha...ha..”Kata Kiyai tertawa puas.
“Janganlah berlebihan bah...”Nasehat Umi Zubaedah
“Aku nggak butuh nasehat dari Kamu!”Kiyai sangat marah.
Ketika keadaan di dusun Sangrai berubah datanglah seorang Ustadzah, dia datang ke dusun Sangrai untuk mengajar mengaji tetapi, Ustadzah Mutia sangat terkejut dengan kehidupan penduduk di dusun Sangrai.
“Masyallah!Mengapa kehidupan di dusun ini jadi berubah?Padahal waktu saya berkunjung di sini warganya masih sangat primitif..”Kata Ustadzah mengelus dada.
 “Assalamualaikum...Apa anda penduduk baru?”
Tiba – tiba Ustadzah dikejutkan oleh wanita bercadar dan berjubah hitam.
“Walaikumsalam..Maaf Anda siapa?”
“Nama Saya Umi Zubaedah isteri dari pemimpin disini!”
“Saya mau mengkontrak rumah diujung sana, ya saya ditugaskan untuk mengajar mengaji disini..”Jelas Ustadzah Mutia
“Semoga Anda nyaman disini!”Umi langsung meninggalkan Ustadzah,Dan Ustadzah masih heran dengan kedatangan Umi.
            Ternyata Kiyai Lutfi mendengar kabar kalau Ustadzah Mutia ingin mengajar mengaji.Kiyai Lutfi yang setengah tua itu langsung memikirkan sebuah rencana untuk mengusir Ustadzah.
“Aku harus menyingkirkan wanita itu dari dusun ini!”Kata Kiyai Lutfi yakin.
“Bagaimana caranya bah?”Tanya Umi penasaran
“Besuk Kamu lihat saja!!”Jawab Kityai singkat
            Sore ini seperti biasa Ustadzah Mutia berangkat mengajar mengaji anak – anak di Masjid,Tiba – tiba di jalan Ustadzah berpapasan dengan Kiyai Lutfi.
“Assalamualaikum..”Kata Ustadzah sambil menundukkan kepala
“Walaikumsalam..Kamu mau kemana?”Tanya Kiyai Lutfi
“Saya mau mengajar mengaji anak – anak di Masjid”
“Apa pendidikan Kamu sederajat dengan Saya?kalau belum, Kamu tidak usah mengajar mengaji!”Hardik Kiyai
“Masyallah Kiyai..Allah berfiman pada surat Al-Hujarat ayat 17 yaitu mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu sebab mereka memberi  nikmat kepadamu sebab mereka masuk islam katakanlah janganlah Kamu sebut – sebut keislamanmu itu....
Ustadzah Mutia yang belum selesai dengan dakwahnya Kiyai langsung memotong pembicaraan.
“Heh Mutia!Engkau tak layak menasehati Aku karena Aku adalah utusan Rosul!dan akan menjadi Rosul selanjutnya!”Kata Kiyai mengancam Ustadzah dan segera meninggalkan tempat tersebut.
“Masyallah...Mengapa dia mengaku dirinya Rosul, padahal Rosul terakhir itu Nabi Muhammad SAW..Astagfirullah!!!”Ustadzah Mutia beristigfar dan berjalan menuju Masjid.
            Hari berganti hari keadaan dusun itu semakin parah,Kiyai masih saja mencari ide untuk mengusir Ustadzah.Sebaliknya Ustadzah semakin curiga dengan Kiyai Lutfi, dia berusaha untuk mencari rahasi Kiyai.
“bah, Kamu sudah mempunyai rencana untuk mengusir Ustadzah Mutia?”Tanya Umi sambil duduk di samping Kiyai.
Sudah Umi kemarilah!”Kiyai berbisik dengan Umi.
“Ide yang sangat bagus!”Kata Umi merndukung
Ustadzah berjalan menuju Masjid tiba – tiba dia melihat seorang pemuda yang kelihatanya sedang ada masalah.
“Ada apa nak?”Tanya Ustadzah
“Saya bingung dengan dusun ini ustadzah....”
“Memang Ada apa?”
“Mengapa Kiyai Lutfi melarang kita semua untuk puasa dan sholat padahal itu kewajiban kita...”
“Apa!!Nama Kamu siapa nak?”Ustadzah sangat terkejut
“Nama saya Joko, bagaiman Ustadzah?”
“Jok Allah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 183 yaitu Hai, orang – orang yang beriman telah diwajibkan kepadamu ibadah puasa sebagaimana dulu telah diwajibkan kepada umat – umat sebelum Kamu sekalian menjadi umat yang bertakwa!”Jelas Ustadzah Mutia.
“Ustadzah, bagaimana kalau kita menyelidiki masalah ini?”Usul Joko
“Saya setuju nak..besuk kita pikirkan rencananya sekarang saya mau ke Masjid dulu!Assalamualaikum”Ustadzah melangkah ke arah barat.
            Ternyata Joko adalah mata – mata, dia disuruh Kiyai Lutfi untuk mencari informasi tentang Ustadzah Mutia.
Pagi Harinya Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah pergi ke rumah Ustadzah Mutia.
“Assalamualaikum...”Ucap Kiyai Lutfi
“Walaikumsalam...ada apa gerangan Kiyai dan Umi kemari?”
“Boleh saya menjelaskanya di dalam?”Kata Umi halus
“Oh...silakan masuk saja!!!”
“Begini ustadzah...saya datang kemari untuk meminta maaf atas perkataan Saya yang kemarin dan atas permintan maaf saya, saya membawakan air zamzam..”Jelas Kiyai sambil memberikan sebotol air zamzam.
“Saya sudah memaafkan hal itu Kiyai, terimakasih atas air zamzamnya”
“Saya pamit untuk pulang dulu Ustadzah”Kata Kiyai Lutfi
“Silakan Kiyai dan Umi...sekali lagi terimakasih atas kedatangannya..”
“Ya...Assalamualaikum....”Ucap Kiyai dan Umi
“Walaikumsalam...”Jawab Ustadzah
            Ustadzah Mutia segera meminum air zamzam, tiba – tiba badan ustadzah sempoyongan dan akhirnya Ustadzah terjatuh lemas.
“Umi...Wanita itu sudah pingsan!”Teriak Kiyai Lutfi senang.
“Bagus bah, sekarang rencana kiata laksanakan”Kata Umi tersenyum licik
            Pagi harinya foto – foto tidak wajar tersebar di dusun Sangrai, foto tersebut sangat mengeutkan warga.Ternyata foto tersebut adalah foto Ustadzah Mutia dan Darto salah satu warga dusun Sangrai yang tidak berpakaian dalam satu kamar.Warga berbondong – bondong ke rumah Ustadzah Mutia untuk mengusir Ustadzah dari dusun sangrai.
“Heh wanita biadab keluarlah...”Teriak Warga
“Ada apa ini?”Tanya Ustadzah heran
“Heh nggak usah pura – pura kamu!Kamu maksiat kan sama Darto?”
“Masyallah...untuk apa Saya berbuat maksiat?kan maksiat itu dosa besar”
Tiba – tiba seorang remaja perempuan datang dan membela Ustadzah Mutia.
“Semua bubar!Berilah kesempatan untuk dia mencari bukti kalau dia tidak bersalah!”Teriak remaja itu.
Warga sangat terkejut, warga segera meninggalkan rumah Ustadzah dan menyetujui usul remaja tersebut.
“Terimakasih nak...ngapain Kamu membela saya?dan nama Kamu siapa?”
“Nama saya Sarah anak dari Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah!Saya kecewa dengan orang tua saya karena mereka semua sudah berubah!”Kata Sarah sedih tak terasa dia menitikkan air matanya.
“Masuklah Sarah, Jelaskan semua tentang masalah orangtuamu!”
“Sebenarnya sudah satu bulan saya disini namun orangtua saya tidak menyadarinya.Ternyata Abah mengaku kalau dirinya Rosul tetapi, itu tidak benar poada waktu di Masjid Abah bilang kalau yang mau menikah dengan Abah keturunannya akan menjadi  Rosul.Dulu Abah dan Umi sangat baik dan santun, sehingga mereka dipoercaya untuk menjadi pimpinan pondok pesantren di Aceh, Abah dan Umi akhirnya naik haji tetapi, sepulangnya ibadah haji Abah dan Umi menetap disana.Aku sebenarbnya sudah meninggalkan Umi dan Abah selama delapan tahun, karena saya menuntut ilmu di Mesir!”Jelas Sarah dia merasa sanagat kecewa dengan orangtuanya
“Begini Sarah saya bisa bantu Kmau...tapi sayangnya saya tidak punya bukti!!”
“Saya lupa!”sarah mengambil handphonenya di tas
“Alhamdulilah...Saya mendapat rekaman video waktu Abah berzina dengan perempuanb di dusun ini...”
“Astagfirullah...Sarah besu8k kita kumpulkan warga di lapangan untuk menyaksikan video ini agar semua kehidupan di dusun ini kembali ke jalan Allah yang benar!”Usul Ustadzah
            Ternyata Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah mengetahui kalau sarah telah tinggal di rumah Ustadzah Mutia.Ketika Sarah akan pergi ke Masjid Umi Zubaedah menghentikan langkahnya.
“Sarah mengapa Kamu tidak pulangf ke rumah?”
“Untuk apa Umi?Umi dan Abah telah menaku kalau utusan Rosul dan Abah mengaku kalau dirinya Rosul dan satu lagi Abah dan Umi juga memfitnah Ustadzah Mutia kan?”Kata Sarah marah
“Memang Umi dan Abah yang melakukan ini semua dan memfitnah Ustadzah Mutia tetapi, semua itu ada alasanya Sarah.....”
“Ah...Sarah tidak peduli!!”Sarah meninggalkan Umi dan menuju ke Masjid
“Maafkan Aku ya Allah...”Bisik Sarah di dalam hati.
            Sore itu juga Sarah dan Ustadazh mengumpulkan warga di lapangan.Kiyai Lutfi mengetahui hal itu, dan dia beserta Umi Zubaedah langsung menuju ke lapangan.
“Maaf sebelumnya Saya mengumpulkan warga disini karena ada hal yang akan dibicarakan...”Kata Sarah keras.
“Apa kalian percaya kalau Kiyai Rosul?”Tanya Ustadzah Mutia
“Ya percaya nggak percaya!”Teriak salah satu warga.
“Apa – apan ini!!”Tiba – tiba Kiyai Lutfi datang dengan wajah sangat marah.
“Abah sudah berbohong ke semua warga!!”Teriak Sarah
“Untuk apa Sarah!Kenapa Kamu percaya dengan dia?”Kiya Lutfi menunjuk Ustadzah dengan hati yang sangat kesal.
“Karena dia benar Abah!”
“Untuk apa saya berbohong pada hari maulud nabi ini, kalau memang saya Rosul saya bnersumpah demi nama Allah dan kitab Al-Qur’an bahwa saya benar-benar Roisul dan ajaran yang saya berikan merupakan wahyu dari Allah!!”Sumpah Kiyai Lutfi.
Warga mendengarkan sumaph Kiyai dengan seksama mereka percaya begitu saja.Bahkan warga bersujud setelah sumpah itu diucapkan.Akhirbnya warga meninggalkan lapangan.Ustadzah dan Sarah sangat kecewa dengan warga dusun Sangrai.
            Malam ini angin begitu kencang dan hujan sangat deras, dikhawatirkan akan ada banjir dan tanah longsor.Tiba – tiba bukit didekat rumah Kiyai Lutfi longsor dan menimpa rumah Kiyai yang megah.Warga langsung mengevakuasi Kiya dan Umi tetapi, naas Kiyai dan Umi sudah meninggal dan mayatnya mengkeras seperti batu.Warga sangat terkejut tentang hal itu begitu pula dengan Sarah dan Ustadzah Mutia tetapi, Sarah mengikhlaskan orangtuanya.
            Setelah pemakaman Kiyai Lutfi dan Umi Zubaedah warga berkumpul di Masjid, dan segera bertaubat ke jalan Allah.
“Warga dusun Sangraiterimakasih atas kehadirannya, Allah berfirma pada surat Al-Baqarah ayat 224 yaitu : Janganlah hendaknya Kamu gunakan nama Allah itu sebagai sasaran dalam sumpahmu yangmenghalangi Kau untuk berbuat baik, takwa dan perdamaian.Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”Jelas Ustadzah Mutia.
            Warga mendengarkan surat tersebut tak terasa semua warga menitikkan air matanya.Warga ingin segera bertaubat ke jalan yang benar.
Kehidupan di dsusun Sangrai menjadi lebih baik, diskotik yang sebelumnya ada sekarang sudah ditutup dan dibangun toko-toko yang menjual kitab, kerudung, dan baju islami.
“Alhamdulilah...warga sudah kembali ke jalan Allah”Kata Sarah senang
“Iya Srah, Kamu sudah mengikhlaskan orangtuamu?”
“Suda, mereka mendapatkan hidaya di maulud nabi!”Sarah tersenyum kecil.
Mereka berdua berjalan menuju Masjid untuk melaksanakan sholat Dhuha.

SELESAI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar