Senin, 28 Maret 2016

Narasi

TATAPAN ELANG

Disudut hati yang hampa tersimpan debu kenangan dan luka
Suatu seketika sinar yang dulu sempat ada kembali lagi menghangatkan ruang
Aku yang selalu mengucap doa disetiap sujudku dan terus memanggil namamu agar kelak aku bisa lihat senyum indahmu
Tak ayal bagiku tatapan bak mata elang itu bisa aku lihat kemarin sore
Senyummu dan sikap ramahmu masih seperti dulu
Aku tau pengharapan seseorang akan terwujud dikemudian hari jika kita memang benar menginginkannya
Kau yang kini lebih memandangku lain ada pengharapan cerita yang berbeda
Jemarimu dan jemariku bisa bertemu dalam satu angan dan satu tujuan 
Kau mulai mengharap agar sayapku tak terlalu ku lebarkan
Hai
Akankah tatapan itu masih sama disaat kita dimakan usia?
Kau tahu yang bisa aku lakukan hanyalah membersihkan debu luka dan merawat kenangan yang ada
Agar aku bisa melihat tatapan tajam itu, ya tatapan elangmu
Kau adalah doa
Dan Kau adalah tujuanku
Aku berharap Kau tak menjatuhkan aku sejatuh perasaan ini kepadamu
Aku hanyalah pemuda yang bisa berharap ke sang Dewi cahaya bermata elang

Tidak ada komentar :

Posting Komentar