Oleh : Devi Ajeng Efrilianda
SEBUAH HARAPAN
DI DALAM HATI
P
|
agi ini seperti biasanya matahari tersenyum manis dan siap untuk
melakukan rutinitas di pagi
hari.Aku berjalan menyusuri padang ilalang seperti biasa ilalang – ilalang itu menari
nan indah bak
penari di atas
panggung , hari ini hatiku
sangat deg-degan karena aku menunggu
hasil ujianku yang akan
diumumkan nanti jam 10
.Tak terasa aku udah sampai
sekolah , sampai mulut gerbang
hatiku semakin deg – degan , sekolah hari ini
bagaikan
monster yang siap menerkamku...
“Khuznul tunggu!!”
Panggilan itu langsung membuyarkan lamunanku
, ternyata sahabatku mangejarku sejak tadi.Sahabatku
namanya Valenz , memang dia agamanya
beda ama aku tapi
, kata Abah kita bisa
berteman dengan siapa saja tanpa pandang buluh tapi , jangan sampai mempengaruhi
kita yang jelek
– jelek.
“Hai Lenz , nafas kamu terengah – engah banget , emang kenapa?”
“Lo tu gimana sih!kan gue manggil – manggil lo dari tadi ,emang lo nggak dengar apa?capek nih gue
kejar – kejar lo!!”Valenz marah
“Maafin aku ya Lenz
, soalnya tadi sepanjang
jalan aku mikirin hasil ujianku
nanti”Khuznul khawatir dengan nada
lemah lembutnya.
“Santai aja kalekk!!”
Di sudut sekolah cowok brandalan
yang tetap santainya
menghisap rokok tanpa mempedulikan
nilai ujiannya, dia bernama Vincent cowok yang selalu kena masalah
ama guru BK
walaupun dia dihukum beberapa kali dia
tetap nggak ada kapoknya.
“Man , lo kok santai banget sih!nanti kan pegumuman ujian!”Kata Rio teman
satu Genxnya sambil mengambil
satu batang rokok.
“Lo santai aja kenapa
sih io! Kalau gue nggak
lulus , sekolah ini gue
bom!ha....ha...ha....”
“Lo mau jadi teroris
Man?”Rio heran dengan Vincent
“Ya biarinlah kan setiap
chanel tv ngeberitain gue jadi
, gue lebih popular daripada Pasha Ungu!ya
kan!!ha....ha....”Vincent semakin gila.
“Gila bener lo!ha...ha...”Rio pun ikut tertawa
terbahak – bahak.
Dari tadi Khuznul
merhatiin Vincent dia langsung menghampirinya.Memang waktu kelas X
mereka berdua satu kelas jadi
Khuznul tahu sifat
Vincent.
“Vinc , kamu kenapa tidak ikut
doa bersama di Musholla!Itu apa? kamu ngerokok?Vinc, rokok itu hukumnya Mubah yang artinya.....”Khuznul yang belum selesai
bicara Vincent langsung angkat bicara.
“Heh cewek alim!lo jangan dakwah
di depan gue apalagi
nasehatin gue!walaupun bokap lo ustadz
atau haji lah apalah!Gue nggak peduli!”Vincent bentak – bentak Khuznul dan nunjuk ke arah
Khuznul.
“Astagfirullah!”Kata Khuznul di dalam hati.
Kelulusan sudah diumumkan
wali murid sudah
membawa lembaran kelulusan.Khuznul yang nggak sabar
melihat
hasil kelulusan langsung menyusul Abahnya di kelas , sesampainya di kelas banyak teman
– temanya udah di mulut
pintu melihat hasil kelulusan.
“Khuz , gue lulus!katanya bu Tuti
ada yang nggak
lulus 1 katanya
sih cewek”Valenz Cuma ngegodain
Khuznul.
“Yang bener lenz?”Khuznul tambah khawatir
“ya gitu deh , lo sendiri gimana?”Tanya Valenz padahal sih Valenz
udah tau
“Ya itu ...aku cari Abah
sekarang , aku jadi khawatir lenz!”Tiba – tiba Khuznul menangis
“Nduk , kenapa nangis?”tiba – tiba Abahnya datang dari
belakang
“Bah , gimana Khuznul , lulus?”Tanya
Khuznul sambil mengusap
air matanya
“Iya nduk , kamu lulus alhamdulilah
hasilnya memuaskan”Abah memeluk
Khuznul
“Alhamdulilah ya Allah!”Khuznul langsung sujud syukur.
Tiba – tiba Vincent di belakang
Khuznul
langsung mengajak Khuznul ke tempat jauh dari keramaian, Khuznul bertanya – tanya di dalam hati
kenapa dia diajak
ama Vincent ke tempat
yang sangat sepi.Sesampainya
di tempat yang
amat sangat sepi...Vincent langsung memulai pembicaraan , hati Khuznul semakin deg – deg an.
“Khuz , sory ya gue lancang ajak lo
ke tempat ini”Sambil duduk di samping Khuznul
“Aku takut terkena fitnah Vinc , kamu duduknya agak jauh ama aku
ya!”
“Oke!lo kalau bicara suaranya halus sekali
ya...gue jadi tentram
kalau ngobrol ama lo!”
“Apaan sih Vinc biasa
aja!”Wajah Khuznul kemerah – merahan
“Makanya itu gue sayang
ama lo , maksud gue lo mau nggak jadi
pacar gue?”Vincent kembali duduk di samping Khuznul dan memegang
tangan Khuznul
“Tapi Vinc..”
Khuznul yang belum selesai
bicara sesosok cewek cantik
yang profesinya model itu langsung
memeluk dan mencium Vincent dari belakang.
“Hai sweety , kok nggak pernah telpon
gue sih?”
“Apaan sih lo nic!murahan banget!kita kan udah putuz
!”Vincent naik darah
“Oh ya sweety ku!!jadi sekarang lo pacar
cewek alim ini?selera
lo rendah banget sih?”ejek
Monica sambil nunjuk Khuznul dari atas sampai
bawah.
“Monic!!!”Bentak Vincent
Khuznul langsung meninggalkan mereka berdua
tak sadar air
matanya meleleh , Vincent langsung mengejar Khuznul...
“ Khuznul tunggu!”Vincent tarik tangan
Khuznul
“Ngapain kamu ngejar aku?”Khuznul
tidak memandang wajah Vincent
“Aku sayang ama lo?lo
kan belum jawab!”
Khuznul langsung mengusap air matanya dengan sapu
tangan
“Maaf Vinc , aku nggak bisa karena....”Khuznul belum selesai
bicara Vincent langsung angkat bicara
“Gue tau , pasti karena gue
preman iya kan?”
“Bukan Vinc , karena dalam agama
islam pacaran itu sebenarnya
nggak boleh karena bisa menimbulkan
fitnah – fitnah yang tidak
diinginkan”Jelas Khuznul
“Terus gue harus gimana?”Tanya Vincent
“Cari tau sendiri aja!kalau kamu ingin
mendapatkan cinta ku”Khuznul langsung meninggalkan Vincent dan memberikan kalung Khuznul.
“Apa maksudnya dia memberi
gue kalung ini?”Kata
Vincent di dalam hati
Khuznul langsung menuju ke
pusat keramaian ketika Abahnya
menanyakan kalungnya sebaliknya Khuznul mengatakan”Kalungnya Ku berikan seseorang , yang mungkin dia calon suamiku
bah!”Jawab Khuznul sambil tersenyum,”Semoga doa kamu
terkabulkan nduk..”Doa
Abah”Amin ya Allah!”Kata Khuznul.
Vincent masih saja bertanya – tanya di dalam hati
‘mengapa kalung ini diberikan kepadaku?’bahkan salah satu
teman satu genxnya
menyarankan ‘bawa ke ustadz
aja atau kiyai’
Vincent langsung setuju dengan
Rio , padahal Rio hanya bercanda.
Pagi Harinya Vincent sudah siap
pergi ke Kiyai
Yusuf.Vincent sudah nggak sabar sampai ke
pesantren Al-Amin milik Kiyai
Yusuf.Mobil melaju dengan kecepatan stabil , hati Vincent semakin berdegup dengan kencang
ketika sampai mulut gerbang pesantren.Sesampai pesantren Vincent dan Rio
langsung mencari kantor kiyai
Yusuf.
“Tok...tok...tok...”ketukan pintu agak keras
“Assalamualaikum..”Vincent berkata pelan
“Wallaikumsalam”Terdengar suara dari
balik pintu.
Pintu perlahan – lahan terbuka dari balik pintu terlihat lelaki yang
sudah lanjut usia.Lelaki itu bernama Kiyai Yusuf
, Kiyai Yusuf heran dengan kedatangan Vincent dan Rio.Mereka berdua langsung
dipersilahkan duduk.
“Ada perlu apa kalian
datang kemari?”Tanya Kiyai Dengan
heran
“Perkenalkan nama saya Vincent
dan ini teman saya Rio.Saya datang ke sini
karena saya mau bertanya tentang kebimbangan yang saya
alami!”Jelas Vincent
“Apa kebimbangan kamu nak?”
Vincent langsung menceritakan kebimbangannya tanpa basa – basi , Kiyai Yusuf mendengarkan dengan seksama.
“Sekarang kalungnya mana nak?”
“Ini Kiyai”Vincent langsung menyerahkan kalung yang
diberikan Khuznul
Kiyai Yusuf terkejut dengan kalung
yang diberikan Vincent tetapi , Kiyai tidak menampakkan kalau ia
terkejut.Ia pun tahu
maksud perempuan yang memberikan kalung itu.
“Saya tahu maksud perempuan
yang memberi kalung ini”Kiyai
Yusuf masih meneliti kalung itu
dan memberikan kalungnya kepada Vincent.
“Apa itu Kiyai?”
“Perempuan ini berharap kamu melamar
dia setelah kamu bekerja
sudah mapan
dan yang lebih tepat ubahlah
penampilan kamu dan
insyaf”Jelas Kiyai Yusuf
“Jadi Khuznul berharap sama saya?tentang
insyaf saya harus
jauhi yang tidak
disukai oleh Khuznul”
“Ya dia sangat berharap
pada kamu tapi , kamu insyaf tidak karena
Khuznul tetapi , karena Allah!Kamu mengerti nak?”Jelas Kiyai Yusuf
“Mengerti Kiyai, saya jadi tidak sabar”Vincent
sangat senang
“Nak....Perbuatan – perbuatan baik itu
menghapus kesalahan – kesalahan.Itulah peringatan bagi orang – orang yang selalu mengingat (Allah).Dan bersabar , karena sesungguhnya Allah tidak
menyia – nyiakan pahala orang
yang berbuat kebaikan.(Huud : 114 – 115)”Kiyai Yusuf menasehati Vincent.
“Makasih Kiyai saya jadi
tersentuh dan ingin
segera mendekatkan diri kepada
Allah”Kata Vincent tiba – tiba air matanya meleleh
“Ya nak , janganlah kau menangis
karena seorang lelaki sejati harus tetap
tegar”
“Baikalah Kiyai , saya dan Rio
mohon pamit, Assalamualaikum”
“Waaliakumsalam , Hati- hati nak!”
“Ya Kiyai!”
Dari balik jendela gadis berkerudung
merah tersenyum manis mendengar
pembicaraan tadi , tak sadar air
matanya meleleh.
Dalam hari – harinya Vincent selalu mengingat
nasehat – nasehat Kiyai Yusuf.walaupun dia tak
pernah bertemu dengan Khuznul
tetapi , wajah manis Khuznul tetap membayangi
hari – harinya.
“Kring....kring...”dering telpon berbunyi dengan keras
“Hallo , ngapain sih!lo telpon
gue pagi – pagi”Bentak Vincent
“Aduh Sweety ini udah
jam 8 emang
lo nggak ke
kampus?”Tanya Monica heran
“Aduh!Udah dulu ya nic gue mau
mandi!”Vincent terburu – buru
“Oke deh sweety, gue tunngu di
kampus ya...”Monica langsung tutup telpon
Di perjalanan Vincent
ngebut hampir saja tadi
dia nabrak angkot,
sekarang Vincent dan Monica
satu kampus, Monica sangat berharap
kalau Vincent balikan lagi.
Tiba – tiba “Brakkk!”Vincent nabrak motor
yang ada di
depannya.Vincent langsung turun dari mobil.
“maaf ya mbak soalnya
saya tadi...”Vincent tidak meneruskan
bicaranya karena dia sangat terkejut
dengan gadis bercadar , Vincent seperti sudah mengenal
gadis itu sangat lama.
“Tidak apa – apa”
“Apa saya pernah mengenal kamu?”
“Maaf saya tidak kenal”
Tanpa basa – basi gadis bercadar itu langsung
meninggalkan Vincent
“Gue kayaknya kenal suara
itu deh!Aduh udah jam
9!nanti gue telat bisa
dimarahin Pak Burhan nich!”
Vincent langsung tancap gas menuju
kampusnya dengan wajah
gelisah.Sesampainya di kampus Vincent langsung lari menuju kelasnya.
Kuliah vincent sudah selesai, dia ingin membangun
perusahaan dengan biayanya sendiri.Hari berganti hari bulan berganti
bulan tahun berganti tahun Vincent tidak bertemu
dengan Khuznul tetapi, perusahaan yang dibangunnya
sudah sukses.Umur Vincent sudah 25
tahun sudah saatnya
dia untuk menikah namun , dia ragu menemui Khuznul karena takut ditolak
lamarannya oleh pihak
keluarga Khuznul.Padahal Vincent sudah tidak
dikejar – kejar lagi ama
Monica tetapi entah kenapa
dia tak yakin
dengan melamar Khuznul.
Akhirnya dia
memutuskan untuk pergi
ke rumah Valenz
untuk tanya alamat rumah Khuznul.Walaupun
Valenz tidak di rumah
dia mendapatkan alamat rumah Khuznul
dari Mamanya.Vincent terkeju t dengan alamat rumah
itu karena rumah Khuznul
sama dengan alamat
rumah Kiyai Yusuf.Sesampainya
di sana jantung Vincent seperti mau copot.
“Assalamualaikum...”
“Walaikumsalam, Subhanallah Vincent ada apa
kamu datang ke
sini”Jawab Kiyai Yusuf
sambil mempersilahkan masuk Vincent
“Kiyai itu apa Abahnya Khuznul?”Tanya Vincent heran
“Iya betul nak!Apa kamu memenuhi syarat itu dan
mau melamar Khuznul?”Tanya Kiyai
“Subhanallah bah!saya tidak menyangka
kalau Kiyai Abahnya Khuznul.saya sudah memenuhi
syarat itu dan
saya memang mau
melamar Khuznul tapi , apa lamaran saya di
t erima?saya takut lamaran saya ditolak
Kiyai!”Jelas Vincent gelisah
“Kalau masalah lamaran saya terserah
Khuznul.Nduk kemari nak Vincent sudah ke sini...!”Kiyai memanggil Khuznul.Hati Vincent semakin deg – degan.
“Inggih bah!”Suara lembut dari
dalam langsung menusuk hati Vincent.
Vincent tersentak dengan penampilan
Khuznul dia jadi teringat
gadis bercadar yang pernah ditabrak dia.”Udah ku sangka
dia Khuznul”Suara hati Vincent.
“Nduk...apa kamu menerima lamaran nak Vincent?”Tanya
Kiyai Yusuf
“Iya bah..tapi, vincent sudah insyaf?”Khuznul
tetap menundukkan kepala
“Udah Khuz, sekarang aku tidak
seperti dulu lagi.Terima
kasih kamu sudah
menerima lamaranku.Jadi Kiyai, kapan
saya bisa menikah dengan Khuznul?’Tanya Vincent senang
“Besok!Apa kau siap mengatakan ke orang
tuamu dan pernikahan
biasa saja tak perlu istimewa?bawalah maskawin seperangkat alat sholat!”Jelas
Kiyai Yusuf
“Baiklah Kiyai aku siap!Apa kau siap
Khuznul?”
“Insyallah ! ”
“Kiyai saya pamit dulu,
Assalamualaikum!”Vincent langsung mengendarai mobil.
“Walaikumsalam”Jawab Kiyai sambil tersenyum ke arah
Khuznul
Sesampainya di rumah
kebetulan orang tuanya ada
di rumah.Tanpa basa – basi Vincent langsung bicara kalau
akan nikah ama
Khuznul, Mamanya nggak terima kalau pernikahannya secepat ini namun,Mamanya merestui karena Khuznul telah merubah Vincent menjadi lebih baik.Vincent
langsung mempersiapkan yang akan
dibawa besuk.
Pagi jam 7 Vincent dan orang
tuanya langsung berangkat menuju rumah
Khuznul.Dengan hati deg – degan Vincent tetap mengendarai
mobilnya dengan tenang.Sesampai di gerbang pesantren jantung Vincent seperti
mau copot.Di Masjid tempat pernikahan Vincent hanya beberapa
orang yang datang.Kiyai
yusuf datang menghampiri
Vincent dan orang tuanya.
Vincent menuju Masjid
dengan hati tidak
sabar.Sesampainya di masjid khuznul sudah ada
di dalam memakai
baju putih aura cantiknya semakin terpancar.Vincent duduk di samping
Khuznul, Vincent langsung mengatakan ijab kabul
dengan lancar.Semua orang yang
ada di Masjid mengucapkan
hamdalah bersama – sama.
Malam harinya Vincent sudah ada
di kamar khuznul
dan menunaikan kewajiban sebagai suami istri.
“Mas, semua ragaku akan ku
serahkan untukmu!Tapi, sebelum kita menunaikan kewajiban ini kita sholat
isya’ dulu Mas...saya mau ambil
air wudhu dulu”khuznul
menuju kamar mandi
“Baiklah istriku kita sholat
isya’ dulu”Jawab Vincent
Setelah sholat isya’ Vincent dan Khuznul
langsung menunaikan kewajibannya.
“Kau sudah siap istriku?”
“Sudah suamiku, bukalah cadar ini
dengan kasih sayangmu”Jawab
Khuznul.
Pagi harinya Khuznul mengajak Vincent ke padang ilalang yang selalu
di kunjunginya setiap hari.
“Aku bahagia sekali menjadi
suamimu..”Kata vincent sambil mencium kening Khuznul.
“Aku juga bahagia bisa menjadi istrimu mas..”Khuznul tersenyum manis.
“Aku tak menyangka
hidupku bisa seperti ini...”Vincent sangat senang
“Itu Takdir Allah mas...”Ucap
Khuznul lembut.
Pagi itu matahari jadi saksi kebahagiaan
dan keromantisan Vincent dan Khuznul.
THE END
Tidak ada komentar :
Posting Komentar