Rabu, 16 Mei 2018

PULANGKU (Mini Cerbung)

PULANGKU

Babak 1 -Hai-
   Siang itu kegiatanku cuma memainkan jari naik turun di ponsel pintarku, hal yang paling membosankan di akhir pekan adalah tanpa kegiatan. Bukannya munafik sih, aku memang enggan malas-malasan tanpa tujuan tak jelas. Biasanya di akhir pekan jadwalku penuh dengan kegiatan di kampus mulai dari latihan paduan suara di UKM sampai acara BEM fakultas, memang aku aktif kegiatan luar kampus tapi kalau masalah akademik ya masih dibilang kata aman.
"Sari buruan mandi" teriak Bunda dari dapur
"Iya Bunda 10 menit lagi" jawabku malas
Ku tarik selimut kembali yang artinya aku enggan untuk bergegas mandi, baru saja ingin memejamkan mata ada satu pesan masuk.
"Kok tanpa nama" Batinku
Terus terang enggan saja aku membalas pesan dari yang orang tak ku kenal, tak ada niat untuk membalas pesan itu jadi aku lanjut tidur aja. Kira-kira baru 15 menit berjumpa alam mimpi ponselku berdering, ku lihat teman kampusku si Lina telpon pantas saja dia mengomel saat aku cek ternyata sudah sepuluh kali dia coba menghubungiku. Aku hanya tertawa saat si comel itu menceramahiku, memang salahku sih lupa kalau ada janji nemenin dia cari baju buat acara kondangan sepupunya.
Roda dua ku melaju dengan cepat, maklum saja jarak rumah dengan pusat perbelanjaan sekitar 30 menit, memang si comel itu kurang kerjaan siang bolong gini keluar rumah bikin kulit terbakar dan dehidrasi tingkat tinggi.
Sekitar 45 menit kami berdua sudah memutar setengah pusat perbelanjaan demi pencarian baju kondangan si comel. Sudah lemas dan sedikit pening kepala ini gara-gara muter nggak jelas, aku cek ponsel pintarku nomor yang tak ku kenal itu mengirim pesan kembali. Hanya salam saja yang dia kirim, aku pikir dia terlalu basa basi dan mengerjaiku saja. Semakin engah aku dengan tingkahnya, ternyata daritadi si comel memperhatikan tingkahku. Langsung saja dia menghampiriku dengan seribu pertanyaan yang ada dibenaknya. Setelah aku menunjukkan pesan singkat dari manusia tak jelas itu, si comel hanya tertawa suntuk dan ini sangat membuatku terheran-heran. Entah dia mengejekku atau justru dia tahu siapa manusia ini.
Setelah puas menertawaiku si comel menghela nafas panjang. Berat, tapi aku tak tahu apa yang akan dia katakan kepadaku.
" Manusia yang tak jelas itu tetanggaku" kata Lina dengan semyum tipisnya
"Tetangga?" tanyaku heran
"Iya, dia bernama Ali, lebih tua dua tahun dari kita" jawabnya santai.
Aku hanya mngernyitkan dahi, justru jawaban dari si comel membuatku semakin bertanya-tanya tentang manusia tak jelas itu. Ternyata dia bernama Ali, batinku mengudara.

Bersambung.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar