Jumat, 18 Mei 2018

Pulangku (Mini Cerbung)

PULANGKU


Babak 2 (Dia?)

Dia ternyata bernama Ali, eh kok tiba-tiba bisa mikirin dia sih. Ku urungkan niatku untuk cari tahu manusia tak jelas itu, sial memang pagi ini niat mau berangkat awal malah motor mogok. Padahal kurang 20 menit lagi kelas dimulai, bolos juga mustahil masalahnya hari ini presentasi.
"Naik ojek online kali ya" Batinku pasrah.
Akhirnya aku memutuskan untuk naik ojek online, sesampainya di kampus dengan langkah tergesa-gesa melewati halaman kampus karena sudah tak ada waktu lagi. Berniat naik lift biar cepat ke lantai 4 namun, antrian bejubel layaknya antri sembako murah dengan hati terpaksa aku pun naik tangga dengan setengah nafas terengah-engah. Bersyukurlah kelas belum dimulai jadi tak sia-sia perjuangan ke kampus yang sedrama ini.
"Tumben baru datang" Sapa Lina
Baru saja mau cerita dengan si comel kelas mendadak hening, aku kira Pak Ridwan masuk ruangan namun kali ini Aku tak mengenali sosok pria yang sedang mengisi kelas kami.
"Itu asisten barunya Pak Ridwan" Bisik Lina
"Eh yang bener? " Kataku ragu
Si comel hanya nyengir dengan pertanyaan yang ku lemparkan ke dia. Asisten baru ini cukup kreatif dalam mengajar, mata kuliah ini memang berat dipahami jadi pintar-pintarlah dosen menagjar agar mahasiswanya paham apa yang disampaikan.
"Lumayan cerdas ya asisten tadi" Pujiku
Bukannya si comel jawab obrolanku malah dia ketawa nggak jelas. Langsung saja ku cubit dan tarik tangannya agar segera bergegas ke kantin. Siang ini cukup lapar juga perutku ini gara-gara insiden pagi tadi. Baru saja ingin melahap gado-gado favoritku ponselku berdering, dengan terheran-heran aku melihat nama kontak yang menghubungiku.
"Woi kenapa bengong!" Kata Lina
"Lihat siapa yang telpon" Ku arahkan ponselku ke muka Lina
"Angkatlah kalau kamu masih penasaran dia itu siapa"  Jawab Lina santai
Dengan ragu aku menjawab telponnya, hanya sapaan salam yang mengawali obrolan kami. Tak banyak yang Kami bicarakan hanya saja ini membuatku semakin penasaran tentang dia. Ya dia itu Ali, bukannya aku tak mau berkenalan dengan orang asing namun cara berkenalannya lah yang membuatku ragu.
"Besok kalau di kelas harus fokus ya, jangan kayak tadi kebanyakan bengong" Katanya sambil menutup telpon
"Hah?Dia kok sampai tahu aktivitasku di kelas sih"Kataku protes
"Hahaha jelas saja tahu,asisten yang kamu puji tadi itu Ali" Jawab Lina sambil ketawa
Duaaaarrr! rasanya kayak disamber petir di siang bolong. Kenapa serba kebetulan begini? atau memang ini sudah disengaja? Bertubi-tubi pertanyaan memenuhi kepalaku. Semakin tak nafsu makan saja setelah mendengar pernyataan dari Lina. Mengapa Ali begitu misterius keberadaannya?ini tak lucu Aku harus segera menemuinya.

Bersambung.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar